Pakuwon siap rilis dua gedung perkantoran di tahun ini

Senin, 15 Februari 2016 | 22:28 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) masih akan terus melanjutkan ekspansi tahun ini. Perseroan berencana meluncurkan dua tower gedung perkantoran pada semester II mendatang. Keduanya proyek tersebut ada di Kota Kasablanka Jakarta dan Tunjungan Plaza (TP) 6 Surabaya.

Direktur PWON Ivy Wong mengatakan, pasar perkantoran memang masih belum cukup pulih. Itu sebabnya, perseroan baru berencana meluncurkan kedua proyek perkantoran tersebut di kuartal III atau kuartal IV tahun. "Semester I ini memang masih akan tertekan tapi semester II kita harapkan pasar akan lebih baik," tutur Ivy akhir pekan lalu.

Perkantoran Kota Kasablanka tersebut merupakan proyek yang peluncurannya tertunda pada tahun lalu lantaran kondisi pasar kurang mendukung. Ivy belum bersedia menjelaskan lebih rinci tentang proyek tersebut. Namun, pembangunan proyek ini ditargetkan sudah bisa rampung pada tahun 2018.

Sedangkan proyek perkantoran di TP 6 ditargetkan bisa beroperasi lebih dahulu yakni di tahun 2017. Namun, proyek ini belum dipastikan akan bisa diluncurkan tahun ini karena masih akan tergantung pada kondisi pasar semester I ini.

Kedua proyek tersebut direncanakan tak akan dijual seluruhnya. Ivy bilang, 40% dari total bangunan gedung akan disewakan dan 60% sisanya akan dijual. Dan keduanya diharapkan bisa menopang target marketing sales atau pra penjualan yang dipatok perseroan tahun ini yakni Rp 3,1 triliun atau sama dengan perolehan tahun 2015.

Ivy mengatakan, perseroan memang memilih menetapkan target secara moderat untuk sementara ini. PWON masih akan mencermati perkembangan pasar selama semester I ini. Jika pasar membaik, tidak tertutup kemungkinan perseroan akan mengerek target tahun ini. "Kita wait and see dulu semeter I ini," ujar Ivy.

Tahun ini, PWON telah menyiapkan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) sekitar Rp 1,7 triliun- Rp 1,9 triliun. Capex tersebut akan digunakan untuk mendanai proyek yang telah diluncurkan perseroan. Jumlah tersebut hampir saham dengan serapan capex tahun lalu. "Tahun lalu kita anggarkan sekitar Rp 2 triliun tapi yang terserap hanya sekitar Rp 1,7 triliun," ungkap Ivy. kbc10

Bagikan artikel ini: