Panen Raya Bikin Harga Bawang Merah Anjok, Ini Strategi Bapanas

Selasa, 29 Agustus 2023 | 08:41 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Bawang merah memasuki panen raya. Siklus produksi ini membuat produk hortikultura ini melimpah yang menyebabkan harga merosot hingga Rp 9.000 per kilogram (kg). Padahal jika mengacu pada harga acuan pemerintah, harga bawang merah dipatok Rp 18.000 per kg di tingkat petani.

Direktur Stabilisasi dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Maino Dwi Hartono menuturkan, anjloknya harga bawang merah didukung terjadinya panen raya di sejumlah sentra wilayah. "Panen raya bawang merah serempak se Indonesia. Terutama di sentra produksi di Solok, Brebes. Kalau Jawa Timur di Nganjuk dan Probolinggo dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Semua sedang panen raya, makanya harganya tertekan 2-3 minggu terakhir," ungkap Maino di Jakarta, Senin (28/8/2023).

Harga bawang merah yang anjlok di beberapa pasar daerah. Mulai dari Rp 9 ribu hingga Rp 16 ribu per kg. "Memang berbeda-beda, Brebes masih angka Rp 15 ribu - Rp 16 ribu. Tapi Jatim khususnya Nganjuk kemarin kami ke lapangan ada yang Rp 13 ribu - Rp 14 ribu. Kalau acuan pemerintah kita Rp 18 ribu jadi petani masih mendapatkan margin yang cukup," bebernya.

Dengan harga yang rendah itu, Bapanas berkolaborasi bersama Perum BULOG dengan pelaku usaha lainnya dapat menyerap petani sesuai acuan harga pemerintah. "Tentunya lebih tinggi dari harga saat ini lah. Kalau saat ini Rp 13 ribu, bisa Rp 15 ribu atau nanti Rp18 ribu," kata dia.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengklaim pihaknya akan melakukan langkah mitigasi untuk menstabilkan harga bawang merah. Rencananya, dibutuhkan 5.000 ton untuk menyerap bawang merah petani.

Arief menuturkan, langkah pertama yaitu menyiapkan offtaker. Mulai dari BUMN maupun swasta untuk membantu para petani. "Petani, peternak masyarakat silahkan bercocok tanam BUMN yang disiapkan untuk offtaker. BULOG dan Id food sekarang sudah dapat Rp 1 triliun tambahan upaya pangan lebih tertata untuk serap," kata Arief.

Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah melakukan inisiasi ekspor ke Asia Tenggara. Tujuannya untuk menjaga harga di tingkat petani. "Jadi jangan ragu-ragu ekspor, kalau ekspor teman-teman offtaker sudah tahu negara mana saja yang mau ekspor biasanya Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam ini sudah jalan," bebernya. kbc11

Bagikan artikel ini: