Impor melonjak, neraca perdagangan Juli kembali defisit

Selasa, 15 Agustus 2017 | 13:20 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Juli 2017 kembali defisit sebesar US$ 270 juta, jeblok dibandingkan bulan Juni yang mencatat surplus US$ 1,63 miliar. Defisit dipicu impor mencapai US$ 13,89 miliar, atau lebih besar dari ekspor US$ 13,62 miliar.

"Ekspor Juli meningkat 16,83 persen dibanding ekspor Juni 2017. Demikian juga dibanding Juli 2016 meningkat 41,12 persen," demikian keterangan resmi BPS, Selasa (15/8).

Ekspor nonmigas Juli 2017 mencapai US$ 12,44 miliar, naik 19,85 persen dibanding Juni 2017, demikian juga dibanding ekspor Juli 2016 naik 43,83 persen.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Juli 2017 mencapai US$ 93,59 miliar atau meningkat 17,32 persen dibanding periode yang sama tahun 2016, sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$ 84,83 miliar atau meningkat 17,37 persen.

Ekspor nonmigas Juli 2017 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$ 1,60 miliar, disusul Amerika Serikat US$ 1,39 miliar dan Jepang US$ 1,34 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,88 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$ 1,39 miliar.

Sementara nilai impor Indonesia Juli 2017 mencapai US$ 13,89 miliar atau naik 39,00 persen dibanding Juni 2017, demikian pula dibandingkan Juli 2016 naik 54,02 persen.

Impor nonmigas Juli 2017 mencapai US$1 2,11 miliar atau naik 44,31 persen dibanding Juni 2017, demikian bila dibanding Juli 2016 naik 61,23 persen.

Impor migas Juli 2017 mencapai US$ 1,78 miliar atau naik 11,12 persen dibanding Juni 2017 dan juga meningkat 18,07 persen jika dibanding Juli 2016.

Peningkatan impor nonmigas terbesar Juli 2017 dibanding Juni 2017 adalah golongan mesin dan peralatan mekanik US$ 618,1 juta (47,44 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung US$ 139,7 juta (61,08 persen). kbc10

Bagikan artikel ini: