Blackout di Sumatera Bikin Pengusaha Hotel dan Mal Merugi

Selasa, 11 Juni 2024 | 06:54 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kejadian mati listrik total atau blackout yang terjadi di Sumatera bagian Barat, Utara, dan Selatan pada Selasa (4/6) hingga Rabu (5/6) mengakibatkan kerugian di industri perhotelan dan pusat perbelanjaan.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, listrik adalah salah satu faktor utama dalam operasional pusat perbelanjaan sehingga jika ada gangguan dalam pasokan listrik maka tentunya akan sangat mengganggu. Bukan saja pusat perbelanjaan tetapi juga para peritel selaku penyewa di pusat perbelanjaan.

"Pemadaman listrik yang dilakukan PLN mengakibatkan kerugian bukan saja dari sisi finansial tetapi juga menganggu masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan," ujarnya seperti dikutip, Selasa (11/6/2024).

Menurut Alphon, pemerintah dalam hal ini adalah PLN sudah seharusnya mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan adanya gangguan melalui berbagai mekanisme. Seperti yang bersifat preventif seperti perawatan ataupun pemeliharaan secara periodik dan berkala.

Jika memang gangguan tidak dapat dihindari, kata Alphon, maka sudah sepantasnya dan sewajarnya PLN memberikan kompensasi yang cukup memadai kepada para pelanggannya.

Dia menilai, PLN terkesan menghindar untuk memberikan kompensasi yang memadai dengan menciptakan berbagai peraturan dan ketentuan yang relatif berbelit untuk menghindari pemberian kompensasi.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menuturkan, listrik menjadi sumber energi yang dibutuhkan oleh perhotelan. Dengan adanya pemadaman yang cukup panjang, berdampak pada hotel-hotel di Sumatera.

"Mereka menggunakan genset yang tidak murah juga," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melalui Direktur Jenderal Ketenagalistrikan akan berkirim surat ke PLN terkait pemadaman listrik di Sumatera.

"Kami minta investigasi agar tidak terulang dan evaluasi keandalan peralatan," ujarnya. kbc10

Bagikan artikel ini: