Ekspor minyak sawit turun 12,1 persen pada April 2020

Selasa, 9 Juni 2020 | 16:24 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Ekspor komoditas kelapa sawit per April 2020 mengalami penurunan 77.000 ton dengan rincian 44.000 ton refined palm oil dan 33.000 ton crude palm oil (CPO). Nilai ekspor pada April hanya mencapai 2,65 juta ton turun tipis 2,8% dari posisi Maret 2020.

Jika dibandingkan secara year on year (yoy) ekspor April 2020 turun lebih dalam yaitu 12,1% meski secara nilai masih lebih tinggi. “Berdasarkan tujuannya, penurunan terbesar terjadi ke Bangladesh, Afrika dan Timur Tengah masing-masing dengan 118.000 ton, 62.000 ton dan 56.000 ton karena impor yang besar ketiga negara tersebut pada bulan Maret,” ujar Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (9/6/2020).

Penurunan ekspor pada April 2020 ini terjadi usai peningkatan secara berturut-turut selama Januari-Maret 2020. Pada Januari 2020 nilai ekspor minyak sawit hanya mencapai 2,54 juta ton dan meningkat hingga mencapai 2,73 juta ton pada Maret 2020.

Sementara itu ekspor ke Cina tercatat masih mengalami kenaikan 37 % month to month (ton) menjadi 417.000 ton ton. Lalu ekspor ke India dan Uni Eropa juga menunjukkan sedikit kenaikan. Di samping itu, harga CPO juga mengalami penurunan.

Dari rata-rata US$636 dolar per ton menjadi US$ 516 dolar per ton. Pada April 2020 konsumsi dalam negeri juga mengalami penurunan hingga 6,6 ton. “Konsumsi dalam negeri pada bulan April 2020 dibandingkan Maret 2020 turun 98.000 ton disebabkan turunnya konsumsi biodiesel sebanyak 113.000 ton akibat turunnya mobilitas masyarakat,” ujar Mukti.

Produksi CPO tercatat masih mengalami kenaikan 12,6% secarara volume ton tetapi turun secara yoy dengan kisaran 12,2%. Turunnya produksi secara tahunan ini menurut Gapki terjadi karena efek bawaan dari kemarau panjang tahun lalu. Kbc11

Bagikan artikel ini: