April 2017, distribusi elpiji bersubsidi tertutup bakal dimulai

Selasa, 17 Januari 2017 | 17:14 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan pelaksanaan distribusi elpiji (liquifeid petroleum gas/LPG) tiga kilogram (kg) tertutup  baru akan berjalan di bulan April 2017. Saat ini Kementerian ESDM bersama Kementerian Sosial, Pertamina masih menunggu kesiapan data yang digunakan sebagai basis dalam pemberian subsidi secara langsung.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Kementerian ESDM Rini Setyorini Tri Hutami menyatakan persiapan yang saat ini insentif dilakukan adalah mekanisme verifikasi data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) .Apabila hal tersebut sudah diselesaikan,  masyarakat pengguna elpiji bersubsidi akan memperoleh Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) produk dari Kementerian Sosial.

“Untuk yang melakukan pengecekan di lapangan kita lagi bahas seperti apa sistemnya nanti antara Kemensos, ESDM dan Pertamina,” kata Rini di Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Rini menuturkan  pemerintah tidak akan gegabah dalam penerapan program distribusi LPG tertutup dengan memastikan seluruh warga miskin dan rentan miskin sebesar 40% dari jumlah penduduk Indonesia bisa menikmati subsidi secara langsung. “Kalau belum seluruhnya orang miskin terima kartu kan kita tidak bisa mulai. Jadi semua orang miskin terima kartu dulu baru diberlakukan,” kata Rini.

Menurut Rini selain kesiapan mekanisme verifikasi data masyarakat, persiapan juga dilakukan dari sisi perbankan dan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. “Makanya tergantung kesiapan dari perbankan, bukan izin pemda karena terkait masyarakat kita koordinasi dengan pemda,” kata dia.

Sejauh ini pemerintah telah mengvaluasi empat wilayah yang akan menerapkan distribusi LPG 3 kg secara tertutup, yakni Pulau Bali, Batam, Bangka dan Lombok.“Kita coba koordinasi pulau-pulau tertutup kan datanya sudah pasti bukan pilot project, kita mulai dari Bali, Batam, Lombok dan Bangka,” terang Rini.

Sebelumnya Kementerian ESDM telah menjalankan proyek percontohan program distribusi elpiji bersubsidi tertutup di Provinsi Kalimantan Utara. Hanya saja program tersebut harus berhenti ditengah jalan lantaran adanya evaluasi mekanisme pelaksaaan.Pemerintah pun akhirnya memutuskan kartu yang digunakan  masyarakat guna memperoleh harga elpiji bersubsidi akan diintegrasikan dengan KKS dari Kemensos.

Nantinya masyarakat golongan rumah tangga akan diberikan jatah tiga tabung per bulan sementara untuk usaha mikro akan mendapatkan jatah sembilan tabung. Saat ini regulasi sebagai fondasi pelaksaan program tersebut juga masih dalam pembahasan.

Secara keseluruhan program konversi BBM ke  epiji yang diluncurkan pertama kali sejak 2007 telah terdistribusi sebanyak 57 juta paket perdana .Kementerian ESDM  menghitung terjadinya penghematan fiskal hingga Rp 197 triliun dari program konversi energi ini. Pihaknya, sambung  Rini, juga terus memfasilitasi  pengalihan penggunaan minyak tanah ke elpiji oleh nelayan kecil dan penggunaan elpiji bersubsidi  oleh petani untuk mempompa air pada musim paceklik. kbc11

Bagikan artikel ini: