Rencana Penerapan Biodiesel B40 di 2025, Begini Respons Industri Otomotif

Jum'at, 24 Mei 2024 | 06:40 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah berencana memberlakukan program Biodiesel B40, bauran solar dengan 40% bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak sawit pada 2025.

Terkait hal itu, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto mengatakan, pemerintah perlu memastikan distribusi B40 secara menyeluruh sampai ke pelosok Indonesia.

Selain itu, para pelaku industri otomotif juga harus diberikan waktu yang cukup untuk bisa menyiapkan mesin sesuai dengan kriteria dari B40. Terlebih lagi, setiap pabrikan yang sudah menerapkan B35 membutuhkan waktunya masing-masing untuk mempersiapkan produknya, sehingga tidak bisa disamaratakan.

"Target untuk ke B40 baik-baik saja, tapi pemerintah harus memberikan waktu yang cukup bagi produsen agar bisa menyiapkan produksi mesin-mesin yang bisa memakai B40 tersebut," kata Jongkie dikutip, Jumat (24/5/2024).

Sementara itu, PT Isuzu Astra Motor Indonesia atau IAMI menyebut penyebaran bahan bakar biodiesel dengan campuran nabati 35% atau B35 masih terkendala penyebarannya yang tidak menyeluruh.

Business Operation & Strategy Division Head IAMI, Attias Asril mengatakan kualitas yang tidak merata tersebut meliputi campuran kadar air dalam bahan bakar, maupun adanya kontaminasi dari biodiesel.

"Bahan bakar murni ataupun biosolar akan sama-sama baik jika kualitasnya bisa terjaga dengan baik terutama dalam distribusinya," katanya.

Menurutnya, implementasi dari biodiesel perlu memperhatikan masa kadaluwarsa dari bahan bakar yang kualitasnya rentan tergerus dalam kurun waktu relatif singkat. Terlebih lagi sifat dari biodiesel yang menyerap air menjadi tantangan dalam implementasinya lantaran adanya potensi munculnya karat pada komponen yang dilewati bahan bakar.

"Prinsipal Isuzu mendukung penuh biodiesel dengan melakukan research bersama untuk mencari kombinasi spesifikasi yang paling aman untuk kondisi biofuel di Indonesia," tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan program biodiesel B40, bauran solar dengan 40% bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak sawit, dapat dieksekusi pada 2025.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi mengatakan pertimbangan untuk implementasi B40 meliputi kemampuan dana insentif biodiesel serta pasokan bahan baku minyak sawit mentah (CPO).

Penerapan B40 tahap pertama nantinya akan diberlakukan untuk industri otomotif. Namun, pemerintah masih perlu mengonfirmasi terkait insentif, dan pasokan dari CPO.

"Kita telah melaksanakan program biodiesel 35% tertinggi untuk persentase bauran biofuel di sektor transportasi, kita ingin meningkatkannya mungkin tahun ini atau tahun depan kita ingin capai [biodiesel] 40%," kata Eniya. kbc10

Bagikan artikel ini: