Kemenhub Kembangkan KA Barang Model Baru, Truk Bisa 'Digendong' Gerbong

Senin, 17 Juni 2024 | 09:13 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengembangkan sistem Kereta Api Barang dengan model baru menggunakan Rola (Rolling Highway). Sebagai percontohan, KA Barang model baru tersebut akan diterapkan di Makassar, Sulawesi Selatan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal menjelaskan KA Barang model baru tersebut nantinya akan mampu memuat dua buah truk dalam satu gerbong. Sehingga supir bersama dengan truknya akan diangkut menggunakan kereta barang hingga tujuan.

"Kalau untuk angkutan barangnya kita akan mencoba yang beda di Sulsel, jadi barang itu tidak turun dari pabrik langsung naik ke atas truk, dan truk beserta barangnya akan naik keatas kereta, menuju ke pelabuhan, dari pelabuhan turun ke stasiun truk itu jalan lagi," ujar Risal seperti dikutip, Senin (17/6/2024).

Menurutnya, konsep semacam ini akan mampu berkontribusi menurunkan jumlah truk-truk industri melintasi jalan daerah. Sebab, muatannya yang berat dan besar juga menyimpan dampak dalam kerusakan jalan, kemacetan, hingga polusi udara yang dihasilkan gas buang truk tersebut.

Karena lewat sistem KA barang yang baru itu, nantinya barang dari pabrik akan dimuat ke dalam truk, truk kemudian berjalan ke stasiun untuk naik keatas kereta, sampai stasiun tujuan, kembali turun dan bisa melanjutkan perjalan ke pelabuhan.

"Kita sedang coba percontohan di Sulawesi Selatan sejauh 108 km, dari Rammang-rammang sampai Garongkong," sambungnya.

Lebih lanjut Risal menjelaskan, dimensi gerbong untuk mengangkut truk tersebut memiliki lebar 2.565 mm, lebar tersebut mampu menampung truk untuk ukuran lebar 1.950 mm. Sehingga masih ada selisih 605 mm untuk pembatas samping kiri dan kanan.

Untuk tahap awal, KA Barang tersebut akan berjalan menggunakan 21 rangkaian kereta, yang nantinya akan mampu menampung sebanyak 40 truk dalam satu kali rangkaian perjalanan.

Adapun saat ini, Risal menambahkan sudah terbentuk satu operator untuk mengoperasikan sistem angkutan barang itu dengan nama Kereta Api Indonesia Timur. Perusahaan tersebut merupakan konsorsium atau perusahaan patungan dari 3 perusahaan.

"Secara inti operator untuk itu sudah siap, dan konsep dari Rola ini sudah disiapkan termasuk pembiayaan dan lain lain, angka belum bisa disiapkan, karena masih didiskusikan antara operator dan pemilik barang supaya berapa biayanya agar sesuai," tutup Risal. kbc10

Bagikan artikel ini: