Sistem Bayar Tol Tanpa Setop Diklaim Bisa Deteksi Truk ODOL

Rabu, 6 Desember 2023 | 16:30 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Penerapan sistem bayar tol tanpa setop alias Multi Lane Free Flow (MLFF) diklaim bisa meminimalisir peredaran truk Over Dimension Overload (ODOL) alias truk obesitas di jalan tol.

"Absolutely (bisa bantu meminimalisir ODOL). Karena kalau itu ditambah lagi tekno untuk ODOL, untuk scanner, otomatis akan terdeteksi. Jadi dia pas Regis pas dia lewat kena pinalti," kata Vice President of Intelligent Transportation System Association of Indonesia (ITS Indonesia) Resdiansyah seperti dikutip, Rabu (6/12/2023).

Meski demikian, menurutnya hal-hal yang harus diperhatikan apabila sistem ini mau dimanfaatkan untuk meminimalisir ODOL. Salah satunya ialah, diperlukan dukungan lewat penguatan regulasi.

"Masalah kita di regulasi harus diperkuat dulu regulasi ODOL. Teknologi cuma tools, yang penting perbaikan sistem tol kita di Indonesia," ujarnya.

Di Indonesia sendiri, teknologi MLFF yang diterapkan berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS) dan diwujudkan lewat kerja sama dengan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS). Adapun ITS Indonesia merupakan pendamping Roatex dari sisi teknologinya dan memastikan tidak ada gap dengan masyarakat Indonesia.

"Mostly Eropa sudah pakai GNSS termasuk, karena saya dulu technical advisor untuk GNSS di Jerman. Di Jerman kita gunakan khusus truck saja, GNSS ini. Indonesia adalah yang pertama menggunakan GNSS, tapi Singapura tahun depan pun sudah menggunakan GNSS," jelasnya.

Resdiansyah menjelaskan, sistem ini diterapkan sebagai upaya dalam mengurangi kemacetan. Untuk penerapannya di tahap awal, akan ada tiga alternatif opsi alat transaksi, antara lain menggunakan On Board Unit (OBU), single ticket, hingga download aplikasi. Nantinya, akan dilihat mana opsi yang paling cocok untuk diterapkan di tol-tol Indonesia ke depannya.

"Yang perlu kita tegakkan sistem data base kita tentang elektronik identification registration, kita kan tahu sering nombok nomor palsu. Itu yang sedang kita perbaiki bersama Korlantas," pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, truk ODOL alias truk obesitas disebut sebagai salah satu penyebab rusaknya jalanan dan juga berkontribusi terhadap sejumlah kecelakaan fatal. Namun penyelesaian masalah truk ODOL ini masih sulit dilakukan.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan juga telah berencana memberlakukan zero ODOL pada awal 2023, namun rencana itu diundur hingga 2024 karena adanya sejumlah penolakan dari pihak yang terlibat di industri transportasi logistik. kbc10

Bagikan artikel ini: