Kredit Perbankan Tembus Rp7.245 Triliun di Kuartal I, Tumbuh 12,4 Persen

Rabu, 15 Mei 2024 | 07:44 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit perbankan sampai Maret 2024 mencapai Rp 7.245 triliun. Angka tersebut tumbuh 12,40 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara penyaluran kredit perbankan seca bulanan mengalami peningkatan senilai Rp 150 triliun, atau tumbuh 2,12 per secara bulanan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 14,83 persen secara tahunan (yoy). Sementara itu, secara nominal yang terbesar adalah Kredit Modal Kerja yang mencapai sebesar Rp 3.273,27 triliun.

"Ditinjau dari kepemilikan bank, bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu tumbuh sebesar 13,72 persen yoy," kata dia seperti dikutip, Rabu (15/5/2024).

Dian menambahkan, sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif. Pada Maret 2024, DPK tercatat tumbuh sebesar 1,90 persen secara bulanan (mtm) atau meningkat sebesar 7,44 persen yoy menjadi Rp 8.601 triliun.

Adapun, giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar yaitu 9,37 persen yoy. Likuiditas industri perbankan pada Maret 2024 dinilai memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) sebesar 121,05 persen dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) senilai 27,18 persen.

Rasio tersebut jauh di atas ambang batas (threshold) sebesar 50 persen dan 10 persen. Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,77 persen dan NPL gross sebesar 2,25 persen.

Di sisi lain, Dian bilang, berdasarkan hasil stress test yang dilakukan OJK, kondisi volatilitas nilai tukar rupiah saat ini relatif tidak signifikan berpengaruh langsung terhadap permodalan bank, mengingat posisi devisa neto (PDN) perbankan Indonesia yang masih jauh di bawah threshold dan secara umum posisi PDN tercatat "long".

Lebih lanjut, di tengah volatilitas pasar keuangan global, kinerja industri perbankan Indonesia per Maret 2024 tetap resilien dan stabil didukung oleh tingkat profitabilitas ROA sebesar 2,62 persen dan net interest margin (NIM) sebesar 4,59 persen.

"Permodalan (CAR) perbankan masih di level yang relatif tinggi yaitu sebesar 26,00 persen menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global," tandas dia. kbc10

Bagikan artikel ini: