Nadiem: Go-Jek sumbang Rp44,2 triliun ke ekonomi Indonesia

Jum'at, 12 April 2019 | 09:44 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Founder dan Global CEO Go-Jek, Nadiem Makariem menyatakan, saat ini Go-Jek sudah berhasil mengembangkan platform super app yang menhubungkan jutaan rakyat Indonesia. 

Berdasarkan riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menyatakan kontribusi mitra Gojek pada 2018 kepada perekonomian Indonesia mencapai Rp 44,2 triliun.

“Angka ini naik hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya,” kata Nadiem dalam konferensi pers di kawasan Ancol, Kamis (12/4/2019).

Dia menjelaskan, Go-Jek saat ini menjadi salah satu akselerator utama pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Nadiem bilang, berdasarkan laporan Google dan Temasek, ekonomi digital Indonesia memiliki pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

Nadiem mengungkapkan kontribusi Go-Jek pada perekonomian Indonesia tersebut dihitung dari selisih pendapatan mitra sebelum dan sesudah bergabung dengan Gojek. “Angka tersebut baru menghitung dari empat layanan Go-Jek yaitu Go ride, Go food, Go clean, dan Go pay,” jelas Nadiem.

Jika layanan lain dalam ekosistem Go-Jek digabungkan, kata Nadiem, hasilnya pasti jauh lebih besar. Hasil riset tersebut menurutnya sangat memperlihatkan kontribusi nyata Go-Jek yang terus berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Terlebih, Nadiem mengatakan, saat di negara-negara lain muncul ketakutan teknologi menggantikan orang, namun Indonesia justru berbeda. “Melalui Go-Jek, teknologi merangkul jutaan masyarakat supaya bisa punya akses pada pendapatan yang lebih baik, akses pada layanan dan produk dan jasa keuangan serta akses pada pelanggan,” jelas Nadiem.

Dia yakin teknologi justru akan menciptakan lapangan pekerjaan di indoneisa bukan malah menhilangkan. Nadiem mengatakan saat ini terbukti, Go-Jek sudah memiliki 1,7 juta mitra pengemudi. kbc10

Bagikan artikel ini: