Berharap Covid-19 segera usai, BI Jatim: Ekonomi Jatim lebih cepat pulih

Rabu, 29 April 2020 | 12:53 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur  menegaskan bahwa pandemi Corona Virus atau Covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat dunia, termasuk Indonesia dan Jawa Timur, tetapi juga mengancam laju perekonominya.

Bahkan di kuartal pertama 2020, kinerjanya dipastikan mengami kontraksi karena berhentinya aktifitas ekonomi di seluruh lini kehidupan. Untuk itu, Bank Indonesia Jatim berharap pandemi ini segera tuntas pada bulan Juni sehingga pada semester dua 2020, Jatim bisa mulai melakukan recovery.

"Kami tetap berpatokan pada skema optimis bahwa penanganan Covid-19 oleh Pemerintah Indonesia bisa dikendalikan di bulan Juni atau Juni sehingga pada semester dua 2020 ekonomi sudah kembali berjalan," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah saat telekonferensi dengan media pada Selasa (28/4/2020).

Meski pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2020 diprakirakan akan mengalami kontraksi sebesar -3 akibat adanya Covid-19, namun berdasarkan asesmen IMF, ekonomi China, India dan Indonesia pada tahun 2020 masih bisa bertahan dengan kinerja positif. "Perkiraannya masih bisa tumbuh positif sekitar 2 persen. Harapannya tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melaju hingga 5,2 persen atau bahkan 5,6 persen hingga 6 persen," ujarnya.

Tingginya optimisme tersebut  sejalan dengan hasil positif sejumlah bauran kebijakan yang ditempuh banyak negara di 2020 dalam menghadapi pandemi Covid-19 termasuk Indonesia. Hal tersebut mendorong pula optimisme perekonomian Jawa Timur yang akan recovery lebih cepat, sejalan dengan respon penanganan Covid-19 dari berbagai pihak, baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta dukungan masyarakat secara umum. 

Di sisi lain, kondisi inflasi juga relatif stabil dan terjaga dalam rentang target inflasi nasional yakni 3±1 persen. Sejumlah upaya telah dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah, baik di level Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam menjaga stabilitas harga, ketersediaan pasokan serta kelancaran distribusi komoditas pangan  strategis di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala BEsar (PSBB) di sejumlah wilayah.

Difi juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah meresmikan Lumbung Pangan Jatim sebagai bentuk upaya untuk memastikan tersedianya pasokan pangan strategis dengan harga yang stabil. Dengan layanan yang sesuai protokol Covid-19, serta dapat diakses secara online, Lumbung Pangan Jatim mampu mendukung pemenuhan kebutuhan pangan strategis masyarakat Jawa Timur. Langkah ini pastinya akan menjaga laju inflasi di Jatim pada taraf wajar dan sesuai dengan target.

Disisi lain, sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga telah memulai melakukan sejumlah terobosan untuk bisa bertahan dan tetap tumbuh. Terobosan tersebut salah satunya dengan mengalihkan jenis produksi mereka sesuai permintaan pasar saat pandemi melanda.

"Banyak dari mereka beralih memproduksi masker, handsanitizer dan APD yang banyak diperlukan. Selain itu, ada juga yang mulai melakukan perubahan dari sisi penjualan, dari offline menjadi online," tambah Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi, Dery Rossianto.

Difi juga menegaskan bahwa sebenarnya Covid-19 juga akan mengubah gaya hidup masyarakat di masa depan serta akan memunculkan peluang bisnis baru. "Ekspor secara umum memang terpukul, tetapi ada permintaan yang naik terhadap segala kebutuhan yang berkenaan dengan WFH (Work for Home red.), seperti mebel, alat kesehatan," ujarnya.

Namun ada juga UMKM yang stagnan dan belum melakukan apapun. Untuk itu, BI Provinsi Jawa Timur akan terus berupaya untuk mendorong sektor rill (UMKM dan Pesantren) melalui peningkatan kapasitas secara digital. Beberapa pelatihan terus dilakukan secara digital agar UMKM mampu bertahan selama pandemi Covid-19. Pelatihan tersebut mencakup kemampuan adaptasi produksi (shifting) usaha, hingga digital marketing untuk memperluas jangkauan penjualan produk UMKM.

Kegiatan capacity building tersebut akan digelar secara online yang bisa diikuti oleh ratusan UMKM di Jatim. "Kegiatan Capacity building ini akan kami lakukan terus menerus dan juga akan kami masukkan ke kanal YouTube sehingga bisa diakses oleh banyak UMKM," tambahnya.

BI Provinsi Jawa Timur juga akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan otoritas terkait dalam menempuh langkah-langkah kolektif untuk melakukan pemantauan, asesmen dan mitigasi implikasi penyebaran COVID-19 terhadap stabilitas ekonomi di Jawa Timur," pungkas Difi.kbc6

Bagikan artikel ini: