AwanPintar.id Hadirkan IT Intellengece, Ini Keunggulannya

Kamis, 26 Oktober 2023 | 16:18 WIB ET
Founder AwanPintar.id sekaligus Chief Technologi Officer (CTO) Yudhi Kukuh
Founder AwanPintar.id sekaligus Chief Technologi Officer (CTO) Yudhi Kukuh

JAKARTA, kabarbisnis.com: Peran dalam menjaga keamanan data dan aset digital tidak dapat dijalankan sendiri pemerintah. Atas hal itu, melalui AwanPintar.id-Cloud Security Engine besutan PT Prosperita Sistem Indonesia menginisasi perlindungan ekosistem siber nasional sebagaimana diamanatkan Undang Undang Nomer 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.

Berangkat dari Peta Ancaman Siber, kini AwanPintar.id mengembangkan IP intelligene yang dapat mengintegrasikan dengan perangkat keamanan lain.IP intelligence dibangun dan dikonsolidasikan dari data nasional akan menambah lapisan keamanan yang lebih spesifik atas potensi ancaman siber yang mengarah ke Indonesia.

Hal ini menjadikan Awan Pintar.id sebagai terminal data komprehensif yang mampu menunjang kinerja network attack detector lebih maksimal sekaligus meminimalisir serangan siber yang masuk. Jika diaplikasikan secara nasional AwanPintar.id akan mampu mencipptakan ekosistem terpadu perlindungan jaringan internet di seluruh negeri.

"AwanPintar.id memiliki teknologi yang dapat membaca tantangan siber nasional. Membaca arus perkembangan serangan siber sudah menjadi keharusan pemerintah dan dunia usaha bekerja sama misalnya pertukaran informasi dan analisas serangan. Dengan begitu, akan memudahkan langkah dan strategi penanggulangan ancaman dan kepentingan siber nasional," kata Founder AwanPintar.id sekaligus Chief Technologi Officer (CTO) Yudhi Kukuh kepada wartawan di sela National Cybersecurity Connect 2023, Kamis (26/10/2023).

Adapun laporan AwanPintar.id mendeteksi sebanyak 397,64 juta serangan siber yang mengancam ketahanan dan kedaulatan digital Indonesia hingga di kuartal III 2023. Jumlah ini diperoleh dari rerata serangan terhadap sebuah sensor yang telah dipasang di sejumlah jaringan internet.

Yudhi menjelaskan, ancaman serangan siber didominasi pencurian data kresensial yang mencapai 316,05 juta. Padahal kerahasiaan askes kresidensial merupakan bagian infrastruktur informasi yang sangat penting.

"Satu-satunya yang memisahkan data penting kita dari akses yang tidak diinginkan. Edukasi keamanan kredensial yang harus dioptimalkan mengingat kredensial menjadi salah satu target utma serangan Indonesia," ujar Yudhi.

Sementara itu serangan siber yang kedua terbesar merupakan pencurian data yang masuk melalui port 445 atau SMB (Server Message Block) yaitu jaringan file sharing dan protocol data. SMB digunakan miliaran perangkat dalam sekumpulan seistem operasi beragam termasuk Windows, MacOS, iOS, Linux dan Android.

Menurut Yudhi, SMB memiliki celah yang dapat dimanfaatkan penyusup untuk melakukan akses jarak jauh (remote) di direktori pada hardisk. Padahal Port 445 digunakan sebagai layanan direktori atau Microsoft DS (Microsoft directory services) antara lain SMB layanan faksimili dan layanan untuk mencetak. "AwanPintar.id mendeteksi sebanyak 79.41 juta serangan mengarah ke port 445," terang Yudhi.

Deteksi dari ancaman siber baik dari luar Indonesia maupun lokal terangkum dalam satu peta digital yang tersajikan secara real time. AwanPintar.id yang merupakan Cloud Security Engine yang didapuk PT Prosperita Sistem Indonesia- merupakan produk karya anak bangsa sebagai respon menjaga kedaulatan dan ketahanan digital nasional.

Peta Ancaman Siber ini dapat diakses gratis bagi siapa saja yang membutuhkan. Namun bagi korporat yang membutuhkan informasi lebih spefisik dapat mendaftarkannya. Menurut Kukuh, sensor AwanPintar.id bersifat pasif dan mandiri. Untuk cakupan nasional, sambung Kukuh, peta ancaman digital di Indonesia dapat dipantau di https://map.awanpintar.id/ dan Laporan Ancaman Digital Indonesia yang dikeluarkan per semester dapat diunduh di https://awanpintar.id/.

AwanPintar.id tidak memerlukan teknologi yang sifatnya monitoring seperti SPAN/Port Mirroring, Netflow, IPFIX, sFlow atau iFlow. "Dengan begitu terhindar dari kemungkinan pengumpanan data secara tidak sengaja," kata Yudhi. kbc11

Bagikan artikel ini: