Bappenas Ungkap 40 Juta Pekerja RI Bergaji Kurang dari Rp5 Juta

Jum'at, 14 Juni 2024 | 12:46 WIB ET
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mencatat sebanyak 40 juta pekerja di Indonesia masih memiliki gaji di bawah Rp 5 juta. Angka tersebut jauh di bawah target pendapatan per kapita hingga akhir 2024 sebesar US$5.500 per tahun, atau setara Rp 7,45 juta per bulan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk bekerja di Indonesia berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2024 sebanyak 142,18 juta orang dari total angkatan kerja sebanyak 149,38 juta orang pada periode itu.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, bila dirinci secara persentase, jumlah penduduk bergaji Rp 5 juta atau di bawahnya sangat besar. Sebab, yang bergaji Rp 5 juta per bulan mencapai 40 juta orang pekerja dengan rata-rata jumlah anggota keluarga miskinnya sangat banyak, yakni di atas 5 orang.

"Begitu 5 juta ke bawah itu luar biasa," kata Suharso saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Kamis (13/6/2024).

Suharso mengatakan, semakin besar gaji pekerja di Indonesia semakin sedikit porsinya. Dia mengatakan, pekerja dengan top 10% pendapatan atau di atas Rp 23 juta per bulan hanya di bawah 10 juta orang. Padahal, rata-rata jumlah anggota rumah tangga terkaya hanya di atas 3 orang.

"Kita lihat jumlah penduduk/household yang mendapatkan tingkat pendapatan, makin besar, makin kecil. Rp 23 juta per keluarga hanya 10% ke atas," tutur Suharso.

Suharso pun memastikan, untuk mendorong pendapatan per kapita mayoritas kelas pekerja itu perlu intervensi khusus, supaya target pendapatan per kapita pada akhir 2024 bisa tercapai yakni sebesar US$5.500 per tahun atau setara Rp 7,45 juta per bulan.

Contoh intervensi yang akan dilakukan terhadap mereka supaya naik kelas itu menurutnya dapat dilakukan dengan pemberian perlindungan sosial untuk semua generasi, pemberdayaan untuk penduduk produktif, dan pemberdayaan lansia sehingga lebih aktif dan sehat.

"Itu sebenarnya wilayah intervensi kita ke masyarakat. Jadi ini kita sudah lihat di gini rasio plus tingkat pendapatan. Ini sangat tidak merata," ucap Suharso. kbc10

Bagikan artikel ini: