BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2024 Capai 2,51 Persen

Senin, 1 Juli 2024 | 12:21 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 2,51 persen secara tahunan (yoy) pada Juni 2024. Sementara, secara bulanan (mtm) terjadi deflasi 0,08 persen.

"Secara year on year terjadi inflasi sebesar 2,51 persen dan secara tahun kalender year to date terjadi inflasi sebesar 1,07 persen," kata Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).

Dipaparkannya, tekanan inflasi komponen harga bergejolak mengalami penurunan namun masih tinggi. Pasalnya, inflasi komponen bergejolak pada Mei 2024 lebih tinggi yakni mencapai 8,14%.

"Komponen harga bergejolak mengalami inflasi 5,96% dengan andil sebesar 0,96%," ujar Imam.

Adapun komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras, cabai merah dan bawang merah. Sementara itu, komponen yang memberikan andil lainnya adalah inflasi inti sebesar 1,90% YoY dengan andil inflasi sebesar 1,22%.

Komoditas yang memberikan andil inflasi inti pada Juni 2024 di antaranya adalah emas perhiasan, gula pasir, dan nasi dengan lauk pauk.

Kemudian, inflasi pada komponen harga yang diatur pemerintah (administired prices) tercatat sebesar 1,68% dan memberikan andil terhadap inflasi 0,33%. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada komponen ini adalah Sigaret Kretek Mesin (SKM), tarif angkutan udara, dan sigaret kretek tangan.

Adapun secara keseluruhan, inflasi umum pada Juni 2024 tercatat 2,51% YoY atau lebih rendah dari inflasi Mei 2024 sebesar 2,84% YoY.

"Secara tahunan seluruh provinsi mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan dengan inflasi sebesar 5,65 persen," kata Imam.

"Sedangkan inflasi terendah dapat kita lihat terjadi di Kepulauan Bangka Belitung dengan inflasi sebesar 1,08 persen," imbuhnya. kbc10

Bagikan artikel ini: