TUK masih minim, HJKI Jatim gelar pelatihan asesor kompetensi sektor konstruksi

Senin, 13 Maret 2023 | 09:26 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Himpunan Jasa Konstruksi Indonesia (HJKI) Jawa Timur bersama Forum Lintas Rekanan Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi (Forjasi) Indonesia dan menggandeng Pusat Pembinaan Pelatihan dan Sertifikasi Mandiri (P3SM) menggelar pelatihan calon asesor yang telah memiliki Sertifikasi berbasis Kompetensi Kerja (SKK).

Ketua Umum HJKI Jawa Timur dan Ketua Umum DPP Forjasi Indonesia, R. Mohammad Ali mengatakan, dengan melihat masih minimnya Tempat Uji Kompetensi (TUK) di Jawa Timur, potensi untuk mengembangkan TUK sekaligus memenuhi kebutuhan Asesor masih terbuka, karena jumlah pelaku usaha sektor konstruksi di Jawa Timur yang luar biasa.

"Pelatihan asesor kompetensi sektor konstruksi tidak bisa dipisahkan dari keberadaan TUK, makanya langkah ini guna memenuhi kebutuhan tersebut," katanya, Minggu (12/3/2023).

Untuk diketahui, bersadarkan Surat Edaran Ketua LPJK Nomor 5 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Surat Edaran Ketua LPJK Nomor 20/SE/LPJK/2021 tentang Pedoman Pemberian Rekomendasi Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pencatatan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Terlisensi, Serta Daftar Penyesuaian Standar Kompetensi Kerja dan Jabatan Kerja Konstruksi, bahwa salah satu persyaratan pemberian rekomendasi lisensi LSP adalah memiliki Sarana dan prasarana serta TUK.

Ditambahkan Ali, dengan terbentuknya TUK di seluruh Jawa Timur sekaligus asesornya, pihaknya bisa melayani dan mempermudah proses para permohonan SKK di semua jenjang maupun jabatan kerja. Harapannya, kemudahan itu akan mampu mendorong semua pekerja di bidang konstruksi untuk memiliki SKK.

"Tentunya hal tersebut akan membawa dampak positif pada sektor perekonomian dalam bidang pembangunan bisa berjalan lebih baik, sesuai schedule yang diharapkan pemerintah, misalnya penyerapan anggaran dan lainnya," ujarnya.

Ali menjelaskan, pelatihan asesor kompetensi sektor konstruksi ini juga dimaksudkan untuk terciptanya asesor yang berkompeten dan berintegritas dalam membantu serta menunjang SKK konstruksi di wilayah Jawa Timur khususnya bahkan Indonesia secara umum.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2021 lalu yakni Konstruksi Dalam Angka 2021, Jatim berhasil mengungguli 33 provinsi lainnya dengan total 24.596 perusahaan konstruksi. Angka tersebut bahkan mengalami kenaikan sebesar 26,59% jika dibandingkan tahun 2020 sebanyak 19.430 perusahaan konstruksi.

"Artinya apa? Kita masih punya kesempatan sekaligus PR luar biasa untuk bisa memenuhi kebutuhan SDM konstruksi yang memiliki SKK di wilayah kita sendiri, Jawa Timur," tegas Ali.

Ditambahkannya, HJKI dan Forjasi Indonseia dalam naungan P3SM sebelum ini juga telah berkontribusi dalam membentuk beberapa TUK Forjasi yang sudah berjalan di beberapa wilayah, yaitu Surabaya, Malang dan Ngawi, yang melayani kebutuhan pelaku usaha kosntruksi terkait SKK.

"Kami berkomitmen untuk selalu berusaha hadir, membaktikan diri kepada bangsa dan negara. Salah satu caranya adalah membentuk TUK di berbagai wilayah, melakukan pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kualitas SDM konstruksi baik pelaku usaha maupun asesor kompetensi sektor konstruksi," ujar Ali.

Sementara dalam pelatihan tersebut tercatat ada 24 calon asesor yang memiliki latar belakang di bidang konstruksi dengan berbagai profesi, baik dosen fakultas Teknik, konsultan konstruski, pengusaha kosntruksi dan masyarakat jasa konstruksi lainnya.

"Saya berharap bahwa peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh sehingga menghasilkan tenaga asesor yang amanah dan profesional serta memiliki komitmen untuk memajukan Sumber Daya Manusia di sektor konstruksi yang mampu beradaptasi dengan perkembangan jasa konstruksi guna meningkatkan pembangunan dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik," pungkasnya. kbc7

Bagikan artikel ini: