Pasar Kian Gemuk, Interbat Konsentrasi Garap Bisnis "Medical Aesthetics"

Minggu, 16 Juni 2024 | 09:16 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Industri kecantikan dewasa ini berkembang cukup pesat seiring perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia. Saat ini kecantikan dan percaya diri menjadi hal penting. Bahkan pepatah yang mengatakan "do'nt judge a book by its cover" sepertinya sudah tidak relevan lagi.

Kondisi ini memberikan angin segar bagi industri kecantikan di tanah air. Banyak pelaku usaha yang berlomba-lomba ikut berburu cuan di industri kecantikan atau "Medical Aesthetics", salah satunya PT Interbat. Industri farmasi terkemuka di Indonesia yang telah memproduksi berbagai jenis obat-obatan atau produk kesehatan lainnya ini telah memulai terjun di industri kecantikan sejak lima tahun yang lalu.

"Tidak hanya interbat, ada beberapa industri farmasi yang melakukan langkah strategis yang sama, mulai ekspansi ke dunia estetika medis. Karena kita tetap berhadapan dengan dokter, saya rasa sih ini adalah satu hal yang bisa kami lakukan," ungkap Business Unit Head Interbat Aesthetic, Edmond Sebastian saat peluncuran produk skincare terbaru "Xtracare" di Surabaya, Sabtu (15/6/2024).

Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menyebutkan bahwa Pertumbuhan fenomenal industri kosmetik di Indonesia ditandai dengan pertumbuhan jumlah industri kosmetik di Indonesia yang mencapai 21,9%, yakni dari 913 perusahaan di tahun 2022 menjadi 1.010 perusahaan pada pertengahan 2023.

Dari berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan kosmetik di Indonesia, segmen pasar terbesar didominasi segmen perawatan diri (personal care) dengan volume pasar sebesar US$ 3,18 miliar pada tahun 2022, disusul skincare sebesar US$ 2,05 miliar, kosmetik US$ 1,61 miliar, dan wewangian US$ 39 juta.

Potensi market size secara nasional pada tahun 2023 mencapai 467.919 produk atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Sementara itu, secara global diperkirakan dapat mencapai US$ 473.21 miliar pada tahun 2028 dengan pertumbuhan rata-rata 5,5% per tahun.

Edmond mengaku, hingga saat ini Interbat merasa cukup berhasil masuk di dunia estetika medis. Sebelum meluncurkan produk skincare "Xtracare", Interbat juga telah mengeluarkan beberapa produk kecantikan impor dari Eropa, diantaranya salmon DNA dan beberapa produk yang menstimulasi kolagen serta skin booster injeksi hidrasi pada kulit. "Sekarang beberapa produk tersebut sudah ada di banyak klinik kecantikan di seluruh Indonesia, khususnya di Surabaya," katanya.

Mengulang kesuksesan produk yang diluncurkan sebelumnya, kali ini Interbat meluncurkan produk skincare Xtracare", Ionic Skincare System pertama di dunia yang memadukan teknologi Ion Balancing Minerals dengan Intercellular Lamellar Emulsion.

"Produk ini adalah brand kami tetapi memang masih kami buat di Korea. Interbat memiliki kerjasama dengan dr. MyungJin Lee, Ph.D, ekspert biomedis terkemuka asal Korea yang berpengalaman lebih dari 30 tahun di bidang skincare. Harapannya ada transfer keilmuan karena target kami ke depan bisa memproduksi sendiri di dalam negeri," kata Edmond.

Impor, lanjutnya, masih dilakukan oleh Interbat dan sejumlah industri kecantikan di Indonesia karena saat ini teknologi masih belum ada di dalam negeri. Sehingga langkah pertama yang dilakukan adalah transfer teknologi.

"Ini sudah ada dalam kontrak kerjasama kami bahwa dalam jangka waktu 5-10 tahun ada transfer teknologi sehingga akan ada produk yang dibuat di sini. Direkomendasikannya langkah ini juga oleh BPOM karena BPOM sendiri ingin produk kecantikan itu bisa mandiri. Sehingga kami mengikuti langkah yang ditawarkan BPOM," terang Edmond.

Ia berharap, melalui kerjasama ini Interbat akan mampu memproduksi produk tersebut di Indonesia maksimal 7 tahun lagi sambil menyiapkan Sumber Daya Manusia serta fasilitas produksinya. "Karena butuh investasi yang cukup besar," tandasnya.

Ionic skincare system pertama di dunia

Salah satu masalah utama kulit di Indonesia adalah paparan polusi yang tinggi. Paparan polusi ini dapat mempengaruhi keseimbangan ion kalsium dan magnesium pada kulit, sehingga kulit terlihat kusam, sensitif dan skin barriernya terganggu. Masalah dasar ini diyakini dapat diperbaiki dengan penggunaan "Xtracare", Ionic skincare system yang diklaim sebagai yang pertama di dunia.

"Xtracare terdiri dari 2 rangkaian kategori yaitu Xtrabarrier dan Xtrawhite. Masing-masing kategori memiliki rangkaian produk yang lengkap seperti cleanser, booster, serum, dan lainnya. Xtracare akan segera tersedia secara terbatas di klinik-klinik dermatologi terkemuka. Kami berharap masyarakat Indonesia dapat segera merasakan manfaat dari inovasi ini," jelas Product Manager PT Interbat, Olivia.

Ia mengaku, sejak Xtracare rilis di Indonesia bulan Maret lalu, sudah ada hero product yang dijagokan oleh para konsumen. Produk unggulan pertama adalah Xtracare Ionic Rejuvenating Essence, yang dikemas dalam wadah inovatif sehingga tidak memiliki risiko produk tercemar atau terkontaminasi udara atau paparan matahari, sehingga keamanan produk dan kebersihannya pun terjamin.

Kinerja kandungannya efektif menyegarkan kulit, mengembalikan kesehatan kulit dari dalam serta merangsang produksi kolagen untuk memperbaiki tekstur kulit.

"Produk unggulan kedua adalah Xtracare Hydrating Lotion dengan formula yang ringan, menyerap dengan cepat, namun bisa menjaga kelembaban kulit hingga 8 jam sejak pemakaian. Ideal untuk kulit yang halus, kering ataupun stress," tutup Olivia.kbc6

Bagikan artikel ini: