Klaim Polemik Sudah Beres, AP I Pastikan Operasional Bandara Kediri Sesuai Target

Kamis, 31 Agustus 2023 | 09:09 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Meski sebelumnya dikabarkan berpolemik dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), PT Angkasa Pura (AP) I memastikan siap menjadi operator Bandara Dhoho Kediri, Jawa Timur dan akan operasional sesuai target.

Direktur Operasi AP I Indah Preastuty mengatakan, saat ini solusi sudah dibahas. "Menurut saya ketika ini dibuat, studi untuk melakukan perencanaan sampai pembangunan dan pengoperasian memang pasti ada singgungan dengan TNI AU," kata Indah seperti dikutip, Rabu (30/8/2023). 

Dia menjelaskan, hal itu sama halnya saat AP I mengoperasikan Bandara Internasional Yogyakarta. Meskipun begitu, Indah memastikan solusi sudah disepakati dengan pihak-pihak terkait.

"Sejauh ini sudah didapatkan solusi untuk bisa melaksanakan penerbangan. Kemarin juga sudah dibicarakan dengan TNI AU dan Airnav untuk penerbangan dari Kediri," jelas Indah.

Sementara itu, Direktur Utama AP I Faik Fahmi optimistis pengoperasian Bandara Kediri masih sesuai target. Meskipun bandara tersebut dibangun oleh PT Gudang Garam, nantinya bandara tersebut akan dioperatori oleh AP I.

"Mudah-mudahan Bandara Kediri bisa dioperasikan Desember 2023. Insya Allah sesuai target sudah bisa dioperasikan akhir tahun ini," ucap Faik.

Sebelumnya, Komandan Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi, Kolonel Pnb I Gusti Made Yoga Ambara mengungkapkan, wilayah Bandara Kediri selama ini menjadi area latihan manuver pesawat tempur yang diterbangkan dari Lanud Iswahjudi, Kabupaten Magetan. Jika bandara beroperasi maka pesawat F-16 dan T-50 Golden Eagle tidak bisa lagi terbang di langit Kediri.

Konsekuensinya, ruang udara latihan TNI AU harus dipindahkan. Jika seperti itu maka membuat operasional menjadi membengkak. Yoga menyebut, dampaknya TNI AU akan dirugikan karena harus mengeluarkan ongkos tiga kali lipat.

"Kami (terpaksa) harus berpindah ke (ruang udara di wilayah) selatan. Kalau harus ke selatan terus latihannya, yang tadinya cuma butuh 10 ribu dolar (Rp 152 juta), jadi 30 ribu dolar (Rp 457 juta) per jam," kata Yoga.

Secara keseluruhan progres pembangunan Bandara Dhoho pada Juli 2023 telah mencapai 94,31 persen. Pengerjaan terdiri dari pekerjaan sisi darat sebesar 75,78 persen. Sementara dari sisi udara airside mencapai 97,85 persen. kbc10

Bagikan artikel ini: