Produksi Minyak Nasional 1 Juta BPH di Tahun 2030 Dinilai Sulit Tercapai

Kamis, 30 Mei 2024 | 09:55 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku target produksi minyak nasional yang harus diraih di tahun 2030 yakni 1 juta barel per hari (BPH) sulit direalisasikan dan gas sebesar 12 ribu juta kaki kubik per hari (MMscfd).

Plh Dirjen Migas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan,nerdasarkan kalkulasi dengan menggunakan data yang ada saat ini, pemerintah mengakui target tersebut sulit tercapai atau meleset dari target tahun 2030. Artinya kalaupun tercapai volume produksinya bisa terjadi tapi tidak di tahun 2030. Lifting migas merupakan volume produksi minyak dan gas bumi yang siap untuk dijual.

Dadan mengatakan, penilaian itu diproyeksikan berdasarkan data yang dihimpun oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) serta yang juga telah menghimpun data dari para kontraktor yang beroperasi di Tanah Air.

"Saya pegang data dari SKK Migas bahwa betul kalau target 2030 1 juta BPH ini sekarang tidak keluar angkanya mundur pasca 2030," kata Dadan disela rapat dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Berdasarkan data yang ada tahun 2030 nanti produksi minyak nasional diperkirakan akan sebesar 869 ribu BPH. "Jadi kalau data yang kami yakini sekarang proyeksi lifting minyak nasional kira-kira kita berada di angka 869 ribu BPH tidak sampai 1 juta BPH, untuk minyak 2030. Kemudian gasnya ini proyeksi terbaik berada di 10.440 MMScfd angka tengah 9.663 MMscfd," ungkap Dadan.

Menurutnya, proyeksi level produksi itu diambil berdasarkan kemampuan kontraktor saat ini serta adanya temuan cadangam yang bisa diproduksikan. Dalam APBN 2024 lifting minyak bumi ditargetkan sebanyak 635 ribu bph dan gas bumi sebesar 5.785 mmscfd.

Sementara untuk 2025, lifting minyak ditargetkan 597 ribu bph. Sementara untuk lifting gasnya 1.036 ribu barel setara minyak per hari. "Target tersebut berdasarkan data empiris 2024 dan pandangan kami. Jadi jumlah tersebut merupakan angka realistis per data yang kami punya saat ini," tukasnya. kbc11

Bagikan artikel ini: