Bansos buat Guru Lebih Bermanfaat Ketimbang Keluarga Pelaku Judi Online

Selasa, 18 Juni 2024 | 08:35 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) menyoroti wacana pemberian bantuan sosial (bansos) untuk keluarga pelaku judi online. Ideas menyebut, alih-alih untuk keluarga penjudi online, bansos lebih baik diberikan kepada guru honorer.

"Langkah tersebut sangat tidak tepat, seharusnya yang layak mendapat bansos adalah guru, terutama guru yang berstatus honorer," kata Muhammad Anwar, peneliti Ideas, dalam keterangan di laman resminya, di Jakarta, Senin (17/6/2024).

Anwar mengatakan, berdasarkan temuan survei Ideas dan Great Edunesia, masih banyak guru yang tidak pernah mendapatkan bansos. Pada Mei 2024, terdapat 63,2% guru yang tidak pernah mendapat bansos.

"Survei kami pada Mei lalu menunjukkan, 63,2% guru mengaku tidak pernah mendapatkan bansos dalam bentuk apa pun, baik dari pemerintah pusat, daerah, maupun lembaga sosial," ujar Anwar.

Anwar mengungkapkan, hanya 36,7% saja guru yang pernah mendapatkaan bansos. Itu pun tidak semuanya berasal dari pemerintah.

"Sebanyak 35,5% bansos berasal dari pemerintah pusat dan 33,7% berasal dari pemerintah daerah. Selebihnya, bansos yang didapatkan guru berasal dari lembaga amil zakat (14,2%), Baznas (10,1%), masjid (4,7%), dan lembaga lain (0,5%)," paparnya.

Guru honorer, kata Anwar, lebih layak mendapatkan bansos ketimbang korban judi online. Dari survei yang dilakukannya terlihat tekad mengajar yang kuat dari para pahlawan tanpa jasa ini.

"Walaupun dalam kondisi kesejahteraan guru yang rendah, kami melihat tekad guru Indonesia sangat membanggakan.Sekitar 93,5% guru berkeinginan tetap mengabdi dan memberikan ilmu sebagai guru hingga masa pensiun," terang dia.

Dia mengatakan, sangat ironis bila pemerintah lebih memperhatikan nasib korban judi online yang notabenenya karena ulah mereka sendiri daripada guru, mengingat penghasilan guru jauh dari kata layak.

"Dalam survei yang sama, kami menemukan 42% guru memiliki penghasilan di bawah Rp 2 Juta per bulan dan 13% di antaranya berpenghasilan di bawah Rp 500 ribu per bulan guru-guru ini sangat layak untuk menerima bansos," tutur dia.

Ada langkah krusial, menurut Muhammad Anwar, yang seharusnya diambil pemerintah terkait mewabahnya judi online. Seharusnya pemerintah mencegah masyarakat terjebak judi online dengan pengetatan peraturan dan penegakan hukum.

"Bukan malah memadamkan kebakarannya, tapi tidak memadamkan sumber apinya," pungkasnya. kbc11

Bagikan artikel ini: