Dibayangi resesi global, Siantar Top optimis kinerja di 2023 tumbuh dua digit

Jum'at, 16 Desember 2022 | 15:51 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Emiten produsen makanan ringan, PT Siantar Top Tbk (STTP) meyakini kinerja perseroan masih tetap tumbuh positif meski dibayangi ancaman resesi global pada 2023 mendatang.

Direktur Utama Siantar Top, Armin mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan fundamental yang kuat guna menghadapi tekanan pasar maupun produksi, termasuk ancaman gejolak perekonomian global.

"Kita sudah membangun network yang bagus dengan distributor maupun peritel. Ini kami lakukan baik di pasar domestik maupun luar negeri," ujarnya pada paparan publik perseroan di Surabaya, Jumat (16/12/2022).

Dia mencontohkan, saat pandemi dimana sebagian besar sektor terkena dampak signifikan, namun kinerja perseroan masih positif dengan pertumbuhan dua digit.

Dia pun telah menyiapkan sejumlah strategi guna menjaga kinerja yang tetap positif, yakni dengan terus melakukan inovasi produk, melakukan penetrasi pasar, memberikan harga yang kompetitif, memperkuat jaringan di media sosial, pengendalian biaya-biaya, hingga terus memperluas pasar melalui kerja sama dengan mitra lokal maupun di luar negeri.

"Kami juga menaikkan kelas sejumlah produk kami bukan saja yang dipasarkan di pasar domestik namun juga luar negeri seperti di Thailand atau Vietnam. Misalnya produk yang selama ini dibanderol Rp 500 atau Rp 1.000 akan dikerek jadi Rp 2.000," ungkap Armin.

Tak hanya itu, pihaknya juga telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 430 miliar di tahun 2023. Dana tersebut akan dialokasikan untuk investasi penambahan mesin baru dan belanja modal lainnya, termasuk untuk pembagian dividen.

"Dengan langkah-langkah strategis tersebut perseroan optimis tahun depan kinerja kami bisa tetap tumbuh dua digit," ujar Armin.

Untuk diketahui, sepanjang periode Januari - September 2022 penjualan bersih Siantar Top sebesar Rp 3,575 triliun, naik 17,41% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 3,045 triliun.

Menurut Direktur Siantar Top, Suwanto, peningkatan penjualan tersebut dikontribusi baik dari penjualan domestik maupun ekspor yang didukung dengan pemerataan network di masing-masing ritel dengan melakukan distribusi yang merata dengan system spreeding coverage dan penetrasi di distributor lokal di seluruh Indonesia serta mengembangkan pasar ekspor.

Sementara laba bersih perseroan per September 2022 sebesar Rp 419 miliar, turun 3,24% dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Penurunan laba bersih ini dikarenakan adanya kenaikan harga bahan baku terutama terigu atau gandum yang mencapai 30-40 persen, selain juga adanya peningkatan beban penjualan," ulas Suwanto.

Meski demikian, pihaknya optimistis kinerja perseroan di sisa tahun 2022 ini akan tumbuh positif. Bahkan ditargetkan penjualan bersih perseroan tahun 2022 ini bisa tumbuh 15 persen dibanding tahun 2021.

Siantar Top memiliki tiga segmen produk makanan ringan, yaitu kerupuk yang terdiri dari merek French Fries 2000, Tic Tic, dan Twistko. Lalu, terdapat segmen mie dengan merek seperti Spix Mie Goreng, Gemez Enaak, Soba Mie, dan Suki.

Ada pula segmen biskuit dan wafer seperti Deo Goriorio, Deo Go Potato, Go Malkist, dan lain-lain. Siantar Top juga menjual kopi instan dengan merek O'Krimer dan Maestro.

"Penjualan domestik perseroan mencapai 90 persen. Sedangkan ekspor 10 persen, diantaranya menembus pasar China, Taiwan, Korea, juga Timur Tengah seperti Yordania, Palestina, Arab Saudi, hingga Dubai," pungkas Suwanto. kbc7

Bagikan artikel ini: