Daya Beli Melemah, Siantar Top Proyeksikan Penjualan di 2023 Turun Tipis

Jum'at, 15 Desember 2023 | 15:02 WIB ET
Direktur Utama PT Siantar Top Tbk, Armin (kiri) bersama Direktur Siantar Top Suwanto pada paparan publik, Jumat (15/12/2023).
Direktur Utama PT Siantar Top Tbk, Armin (kiri) bersama Direktur Siantar Top Suwanto pada paparan publik, Jumat (15/12/2023).

SURABAYA, kabarbisnis.com: Emiten makanan ringan PT Siantar Top Tbk memproyeksikan penjualan perseroan di tahun 2023 ini akan terkoreksi atau turun tipis sekitar 3% dibanding realisasi penjualan tahun 2022.

Melemahnya daya beli masyarakat pada semester dua tahun 2023 yang berimbas pada tertekannya penjualan menjadi alasan perseroan.

Direktur Utama PT Siantar Top Tbk, Armin mengatakan, penjualan bersih perseroan sepanjang Januari-September 2023 sebesar Rp 3,62 triliun atau naik 1,34% dibanding dengan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp 3,57 triliun.

"Sepanjang semester I lalu penjualan perseroan masih sangat positif dan hingga September hanya naik tipis. Di semester II tahun ini memang daya beli masyarakat yang lemah ikut mempengaruhi penjualan. Karena memang penjualan perseroan sebagian besar di ritel," katanya pada paparan publik perseroan di Surabaya, Jumat (15/12/2023).

Dia bersyukur pencapaian laba bersih perseroan hingga September 2023 melonjak 63,4% atau dari Rp 419 miliar pada periode Januari-September 2022 menjadi Rp 686 miliar pada periode yang sama tahun 2023.

Kenaikan signifikan laba bersih perseroan ini dipengaruhi oleh adanya penyesuaian harga jual pada tahun ini, karena memang pada tahun 2022 lalu perseroan mengalami kendala suplai bahan baku akibat perang Ukraina dan Rusia serta kapal secara global.

"Dengan kondisi itu, tahun 2022 lalu HPP (harga pokok produksi) kita tergerus, sehingga harus melakukan penyesuaian harga. Nah, di tahun 2023 permasalahan bahan baku sudah terkendali," tutur Armin.

Meski demikian, lanjut dia, perseroan terus berupaya untuk memanfaatkan peluang bisnis demi mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, di akhir tahun 2023. Salah satunya dengan memanfaatkan momen libur Natal dan Tahun Baru.

Terkait proyeksi tahun 2024, Direktur Siantar Top, Suwanto menambahkan, meski ada pesta demokrasi, namun pihaknya optimistis kondisinya akan lebih baik dibanding 2023.

"Kami menargetkan penjualan perseroan di 2024 bisa tumbuh dua digit," ujarnya.

Untuk menggapai target tersebut, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi. Diantaranya dengan melakukan optimalisasi distributor sehingga lebih merata dan menjangkau lebih banyak jaringan distribusi, memperhatikan mutu produk, dan menciptakan produk-produk yang berkualitas, serta memperhatikan efisiensi biaya produksi.

"Kami juga telah mengupgrade produk kami di modern ritel, dengan mengeluarkan produk premium yakni dengan mengubah size produk yang sekarang harganya sudah di atas Rp 5.000. Sedangkan yang reguler kenaikan harga sudah kami lakukan dimana yang sebelumnya di kisaran Rp 500 sudah naik jadi Rp 1.000 - Rp 2.000-an," ungkap Suwanto.

Selain itu, perseroan juga akan terus memperluas pasar ekspor yang saat ini fokus di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah, akhir tahun ini mulai mengembangkan pasar di Kanada dan sekitarnya. Dan tahun 2024 mendatang akan membidik pasar Amerika. "Saat ini komposisi pasar ekspor sekitar 16 persen," tukasnya.

Untuk diketahui, Siantar Top memproduksi berbagai jenis makanan ringan, seperti kerupuk (cracker), mie, biskuit, dan wafer. Perseroan telah mengoperasikan fasilitas produksi di tiga lokasi, yaitu Sidoarjo, Bekasi dan Medan. kbc7

Bagikan artikel ini: