Kemendag pangkas DMO MinyaKita jadi 300.000 ton mulai 1 Mei 2023

Kamis, 27 April 2023 | 17:43 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi menurunkan target domestic market obligation (DMO) atau kewajiban pasok dalam negeri untuk program minyak goreng rakyat menjadi 300.000 ton per bulan, dari sebelumnya 450.000 ton.

DMO merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh badan usaha sebelum mengekspor produk mereka ke luar negeri.

Kepala Badan Kebijakan Perdagangan, Kasan Muhri menjelaskan, kebijakan penurunan DMO akan berlaku pada 1 Mei 2023. "Pemerintah mengambil kebijakan angka besaran DMO dilakukan pengurangan dari 450 ribu ton yang berlaku sampai akhir April kembali ke 300 ribu ton," kata Kasan di Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Kasan mengungkapkan, salah satu faktor penurunan DMO adalah terjaganya stabilitas pasokan dan harga MinyaKita di pasaran. Tak hanya itu, harga tandan buah segar (TBS) juga relatif stabil di level Rp 2 ribu per kg. Di sisi lain, penurunan DMO juga dilakukan dengan mempertimbangkan hak ekspor hingga menjaga pasokan DMO tetap stabil.

Kemudian, Kemendag juga menurunkan rasio pengalih dasar untuk kegiatan ekspor yaitu 1:6 menjadi 1:4. "Dalam rangka meningkatkan proporsi minyak goreng dengan merk MinyaKita, maka insentif pengalih untuk minyak goreng dinaikkan menjadi 2 untuk kemasan bantal dan 2,25 untuk kemasan selain bantal," terang dia.

Pada Maret 2023, Kemendag sempat menaikkan DMO MinyaKita menjadi 450.000 ton per bulan. Hal tersebut dilakukan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan MinyaKita di pasaran. Pada Februari 2023 total penyaluran MinyaKita sebesar 360.160 ton atau sekitar 36% dibanding Januari. Dengan rincian, minyak curah sebesar 271.339 ton atau 75 persen dan Minyakita sebesar 88.811 ton atau 24,66%.

Pantauan kabarbisnis.com di gerai mini market di Alfamart dan Indomaret, MinyaKita tidak lagi tersedia. Kasir Alfamart mengaku stok MinyaKita di gerai minimarket tersebut sudah lama kosong. "Udah lama nggak ada MinyaKita," akunya.

Sementara di toko kelontong, di Jalan Surya Kencana, Pamulang, Banten, MinyaKita dijual Rp 16.000 per liter, selisih Rp 2.000 per liter  dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter. Kusman, pemilik toko mengaku menjual Rp 16.000 per liter karena memperoleh dari agen seharga Rp 180.000 berisi 12 pouch atau setara satu liter Rp 15.000.kbc11

Bagikan artikel ini: